Untuk mengisi jeda di antara artikel yang saya buat, kali ini saya akan memposting tulisan ringan. Beberapa waktu lalu ketika saya turun dari Gunung Lubuk Raya saya menemukan “cacing aneh”. Gunung Lubuk raya berada di dalam kawasan hutan batang toru. Hutan Batang Toru sendiri berada di dua kabupaten dan satu kota administasi. yaitu Kabupaten Tapanuli Selatan, kabupaten Tapanuli Tengah dan Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara.

Kenapa saya bilang aneh? Karena cacing ini memiliki ukuran raksasa dan berwarna putih kekuning – kuningan. Setelah saya sampai dirumah, saya masih penasaran jenis cacing apakah itu? baru kali ini saya melihat cacing sebesar ini. Karena saya adalah member dari salah satu grup facebook yang namanya Indonesia Mystery Forum salah satu grup membahas tentang misteri yang terjadi di dunia. Saya langsung mengunggah foto yang sempat saya ambil dan menanyakan jenis cacig apakah ini. di bawah ini saya sertakan foto dari cacing raksasa, perhatikan ukurannya.

Cacing raksasa yang saya temukan, bagian tubuhnya hampir terpotong tapi masih hidup

Di forum misteri tersebut berbagai tanggapan muncul tapi tidak ada yang tahu pasti jenis apakah cacing ini. Dugaaan awal saya ini adalah cacing jenis baru. Tapi saya tidak berani memastikan karena saya tidak kompeten dibidang ini. Ketika saya temukan cacing ini masih menggeliat hidup, namun bagian tubuhnya ada yang terluka. Mungkin di lindas oleh motor karena cacing ini berada di pinggir jalan yang kanan dan kirinya adalah kebun salak. Kebetulan pada saat itu cuaca sedang hujan. Berikut ini adalah foto lainnya. Kali ini saya ikut serta dalam foto, berguna sebagai pembanding betapa besar ukurannya.

Perhatikan gambr di atas, lihatlah betapa besarnya ukuran cacing tersebut.

Inilah prtualangan alam liar, banyak hal unik dan baru ditemukan. Hal ini menandakan masih banyak misteri alam liar yang belum terungkap bahkan oleh para ahli sekalipun. Alam selain tempat bermain para petualang alam bebas adalah juga surga bagi bermacam makhluk hidup. Banyak jenis – jenis binatang baru yang belum di temukan terutama di hutan hujan tropis khas Indonesia. Alangkah sayangnya juga hutan mengalami kerusakan berat seperti yang terjadi saat ini. Yah…semoga saja moment Hari Bumi 22 April mendatang yang pertama kali di canangkan oleh John Mcconnel pada tahun 1970 dapat menyadarkan banyak orang untuk mencintai rumah kita yaitu Bumi.